Rabu, 16 November 2011

A. Twitter Web

Web ini maksudnya kita membuka Twitter via browser internet biasa (bisa Internet Explorer, Google Chrome, Opera, ataupun Mozilla Firefox) ke URL http://twitter.com 
Kelebihan web:

1. Untuk koneksi internet sedang sampai cepat, Web paling ideal untuk menghapus tweet. 

2. Membuat tweet menjadi favorite paling mudah dilakukan dengan Web, karena setiap    kali suatu tweet disorot, langsung tampak tombol bergambar bintang untuk “Make Favorite”.

3. Bisa melihat-lihat gambar background profile-nya tweep lain. Fitur ini tidak ditemukan client lain manapun yang dibahas di sini.

4. Sebagai Twitter “asli”, inilah satu-satunya cara untuk mendaftar/register account Twitter, mengganti e-mail, mengganti password, mendaftar Twitter with SMS, mengatur protect/unprotect my tweets, revoke/allow access API, sampai deactivate account (menghapus account sendiri, jika Anda berpikir itulah yang terbaik).
    
Kekurangan web:

1. Tidak bisa retweet original (me-retweet dengan menambahkan komentar). Retweet otomatis akan langsung mengutip mentah-mentah tweet yang diretweet. 

2. Tidak support twitlonger (tmi.me, tl.gd, dsb). Kalau di timeline terlihat muncul link twitlonger, pengguna Twitter Web harus klik link tersebut terlebih dahulu baru bisa melihat tweet tersebut secara utuh. (Dan ini jelas-jelas sangat menjengkelkan!)

3. Tidak ada penanda mention secara khusus, jadi harus buka tab mention untuk mengecek adakah mention baru.

B. TweetDeck

Client yang umum dipergunakan oleh PC/laptop, juga Google Chrome, Android (besutan Google); serta iPhone dan iPad (besutan Apple).

 Kelebihan Tweetdeck:

1. Yang terpenting: Dia tidak hanya mensupport account Twitter. Tapi juga Facebook, LinkedIn, Foursquare, dan GoogleBuzz.

2. Bisa buka multiaccount pada Twitter. Jadi cocok sekali untuk yang punya lebih dari satu account Twitter dan ingin memantaunya secara bersamaan.

3. Banyak fitur unik lainnya: menampilkan jumlah follower di bawah avatar, support Linux dan Macintosh, ada fitur bersihkan layar timeline, dan sebagainya.

4. Bisa retweet dengan diedit terlebih dahulu.

5. Dan masih banyak lagi. Bisa disimak di http://www.tweetdeck.com/desktop/ (bisa sambil download kalau Anda berminat!)

Kekurangan Tweetdeck:

1. Versi relatif sering diperbarui oleh providernya, sehingga harus rajin-rajin update.

2. Buat yang belum pakai Android atau produk-produknya Apple, sayang sekali, TweetDeck belum tersedia untuk device yang lain. Termasuk untuk Blackberry.

C. UberTwitter

UberTwitter / UT (seharusnya ditulis dengan umlaut) yang berarti “hyper/above-Twitter”, Twitter client yang paling banyak digunakan oleh pengguna Blackberry.
    
Kelebihan UT:

1. Fitur yang paling disukai: support Twitlonger. Sehingga seorang user tidak harus terpaku pada batasan 140 karakter untuk sekali nge-tweet.

2. Support koneksi dengan Facebook, sehingga memungkinkan setiap tweet Anda dijadikan status di profil Facebook Anda (tapi saya nggak menganjurkan fitur ini diaktifkan, karena berpotensi mengganggu teman-teman FB apabila Anda merupakan tweep yang rajin ngetweet!)

3. Mengedepankan interface dengan memiliki sejumlah pilihan skin menarik, dan font yang bisa diatur/dipilih sesuai selera user.

4. Fitur-fitur menarik lainnya: friend picker (memilih teman yang mau di-mention), hashtag picker (memilih hashtags yang mau dicantumkan), UberChannel, scroll animation (animasi waktu berpindah dari tweet yang satu ke tweet yang lain), dan masih banyak yang lain. Jika Anda berminat bisa buka http://www.ubertwitter.com/bb/download.php

Kekurangan UT:

1. Settingan relatif kompleks. Melakukan kesalahan setting bisa berakibat macam-macam. Yang paling sering adalah batere device menjadi lebih boros dan pulsa tersedot di luar layanan Blackberry yang dilanggankan.

2. Versi yang didownload (tampaknya) perlu disesuaikan dengan OS Blackberry yang bersangkutan agar tidak crash.

Sumber : hnz11.wordpress.com

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

About Me

Popular Post

Followers

- Copyright ©2008Pelajar Goblok -Robotic Notes- Powered by Blogger - Edited by M Nanda Perdana -